Senin, 26 Desember 2016

Materi Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #8 MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Misi Spesifik Hidup dan Produktivitas


Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.

Be Professional, Rejeki will Follow

Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.

Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang

Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.
Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).
Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,   karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.
Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :
a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek
c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.


Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
a. Kita ingin menjadi apa (be)
b. Kita ingin melakukan apa (do)
c. kita ingin memiliki apa (have)


Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :
a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.
Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.
Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami  akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/

Link Video :


Sumber Bacaan:
Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014
Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2016
Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

Diskusi dan Tanya Jawab


1. Seruni
Apa bedanya family strategic planning, family project, dan vision board?
Syukran.
Jawab :
➡ Family Strategic Planning (FSP) itu adalah salah satu media komunikasi keluarga sekaligus sarana pendidikan untuk anggotanya (Dodik M). Biasanya dilakukan setiap awal tahun hijriah untuk menentukan tema setiap tahunnya.
Family project itu merupakan bagian dari sarana penunjang untuk mewujudkan resolusi yang telah disepakati dalam FSP ditahun tersebut.
Vission board adalah bentuk visualisasi dari mimpi-mimpi, bisa berupa gambar, foto, mind map, tangga2 perubahan, ditambah dengan kata2 yang menginspirasi. ✅
2. Anisa
Mau tanya teh, jika produktivitas 1 peran di 2bidang berbeda. Di bidang yg 1 menghasilkan earn berupa kepuasan tersendiri. Dibidang 1 lagi menghasilkan earn berupa materi. Sebaiknya fokus dibidang yg mana? Karena   Jika dijalankan berbarengan jd kurang maksimal. Tapi 22nya saya enjoy melakukan nya.
Teh saya kadang masih bingung. Saya merasa peran saya itu educator, dan bidang yg saya pilih di nhw sebelumnya adalah pendidikan anak. Nah apakah saya harus fokus hanya pada pendidikan anak? Sementara saya jg ingin produktif dibidang lain. << ini sih teh pertanyaan inti nya 😬 *mengandung curcol* hehe
Jawab:
➡ bisa diambil benang merahnya...
Selama kita bisa produktif tanpa meninggalkan kewajiban kita mendidik anak, lakukan saja.
Yang penting time manajemennya.
Tapi tetap yang harus kita ingat, sebelum melangkah k bunga produktif, kuatkan dulu bunda sayang dan bunda cekatannya agar pondasi keluarga tetap kuat saat kita mebuat bangunan yang tinggi.
"It's Good to Do what you love, but the secret of life is love what you do"

3. Diah
a. Berkaitan dengan NHW 2 bagaimana caranya kita membagi aktifitas sebagai individu, istri dan ibu? Kenyataannya saya belum bisa mengerjakan ketiganya dalam sehari.
b. Bagaimana caranya agar kita menahan keinginan untuk tidak terlibat dengan aktifitas yang tidak sesuai dengan tujuan hidup/ pencapaian yang telah ditentukan?
c. Saya orangnya 'ga tegaan', bagaimana caranya menolak 'tawaran' aktifitas yang menyita waktu, sedangkan aktifitas itu bukan termasuk langkah-langkah pencapaian yg kita tentukan?
Jawab :
a. Waktu diskusi Materi sesi #6, saya pernah membahas tentang prioritas, berikut saya kutip lagi ya jawaban dari bu Septi.
tetapkan prioritas terlebih dahulu, dan lakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Saya berikan contoh yg saya lakukan saat enes ara kecil ( jarak mereka 15 bln) dan saya tanpa ART. Saya komunikasikan dulu ke pak dodik, mana kondisi dari ketiga hal ini yg paling membuat pak dodik bahagia, silakan diurutkan.
1⃣Anak terurus dengan sangat baik
2⃣Makanan terhidangkan fresh dari tangan saya
3⃣Rumah rapi
Ternyata pak dodik memilih urutan 1-3-2. akhirnya saya minta waktu per 3 bulanan unt bisa belajar setahap demi setahap dan satu persatu, sampai 3 kompetensi dasar tsb bisa saya penuhi kemampuan minimalnya.
Saya tambahkan sedikit. Tahapannya ya yg sdh pernah saya lakukan.
Pak Dodik itu tipe suami yg ingin rumahnya rapi terus.
Waktu itu saya berikan pilihan, karena saya bukan wonder woman 💪
Beliau pilih anak diurutan pertama.
Tapi setiap jam 7 malam rumah rapi ya ( krn pak dodik waktu itu pulang kantor jam 7). Saya penuhi hal tsb selama 3 bulan pertama
Setelah 3 bulan kedua, saya perpanjang jam rapi rumah demikian seterusnya, sampai 3 kompetensi dasar bisa terpenuhi semua. Kalau tidak bisa semua, kembali ke yg utama dan pertama.
Maka pahami kemampuan diri kita, komunikasikan dg orang sekeliling kita, terurama yg masuk di lingkaran 1 kita. ✅
b. "Keraslah terhadap dirisendiri, maka lingkungan akan menjadi lunak" (Septi PW)
Sesuai dengan yel-yel ibu profesional
"Cancel.. cancel.. go away..." 💪💪💪
"InsyaAllah kita saya pasti bisa" katakan itu pada diri sendiri.
c. Mulailah berlatih tegas, latihan... latihan... latihan terus...
"Pasti Bisa". InsyaAllah ✅
4. Dewi
Teh, di materi kan Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
jika saya menjawab ini
a. Kita ingin menjadi apa (be)
Menjadi seorang ibu yang sukses mengelola waktu, tenang, dan menyenangkan bagi anak anaknya.
b. Kita ingin melakukan apa (do)
Memenej diri dan keluarga
c. kita ingin memiliki apa (have)
Anak anak yg soleh dan bermanfaat u lingkungan
lalu di NHW 7 sy mengisi kuadran Aktivitas yg suka dan bisa:
Menjadi seorang volunteer
Menyeleseikan pekerjaan domestik terutama  cuci piring dan bersih bersih
Menulis
Membangun hubungan dengan silaturrahim
====❓❓
1.Berarti jawaban sy ga terlalu berhubungan antara kuadran dan misi tsb ya...?
2.Jd rasanya ga nyambung antara peran, kuadran 1 & misi,,nah itu gmn teh?
Jawab :
Dari sisi mana yang dirasa gak nyambung menurut teh Dewi?
Apa yang menurut teh Dewi nyambung ataw berhubungan itu? Yang bagaimana? ✅
Kalo menurut saya berhubungan ko teh dewi.
Teteh ingin menjadi seorang ibu yang sukses mengelola waktu, memanage diri dan keluarga. Lalu di kuadran teteh tulis menyelesaikan pekerjaan domestik, itu juga merupakan managemen diri dan keluarga (rumah tangga) kan teh.
Di poin have teteh  tulis ingin punya anak sholeh yg bermanfaat untuk lingkungan, dan di kuadran aktivitas teteh memberikan teladan pada anak2 diawali dengan cara membangun hubungan dengan silaturahim.
CMIIW

Sabtu, 17 Desember 2016

Nice HomeWork #9 BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN

Nice Homework Pamungkas


Bismillahirrahmanirrahiim . . .
Akhirnya sampailah kita pada NHW terakhir di Program Matrikulasi IIP batch 2 dan bagi saya walau ini NHW terakhir, tapi justru NHW ini membawa saya pada perjalanan awal merangkai puzzle teka-teki akan misi spesifik hidup saya di muka bumi ini.
Setelah merenung, berpikir, menggali lebih dalam tentang kertarikan saya, berikut saya isi bagan-bagan dibawah ini :

Bagan Social Venture

Bagan diatas adalah proyek/rencana saya kedepannya yang sudah saya mulai dan jalankan pada awal tahun ini, jauh hari sebelum saya mengikuti kelas matrikulasi. Saat itu saya sudah merasakan keresahan karena maraknya jajanan cemilan dilingkungan sekitar tempat tinggal kami yang saya tau kurang bergizi, tidak sehat bahkan ada yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi terus menerus. Sedangkan anak-anak kami sangat suka jajanan tersebut 😂 *tepokKening

Akhirnya saya menyiasati dengan membuat program ODOC (one day one cemilan) untuk saya pribadi, dimana ODOC ini saya usahakan semenarik mungkin agar anak-anak tertarik dan betah makan jajanan ala saya, yang saya buat sendiri mengikuti pasar.hehehehee...

Misalkan anak-anak saya suka jajan teh manis kemasan, karena melihat teman-temannya (anak2 tetangga) minum minuman ini, lalu saya buat teh manis yang fresh lalu saya kemas dan membuat anak-anak suka. Sehingga stop jajan minuman kemasan. Begitu juga dengan jajanan seperti ager, basreng, telor-teloran, dll (pokok makanan yg mengandung pemanis buatan dan pengawet berlebihan saya alihkan ke jajanan cemilan yg saya buat sendiri, dimana saya tau bahan dan komposisinya)

Selama ini baru berlaku dirumah dan untuk anak-anak saya saja, juga masih ga konsisten 😅😅 jadi belum untuk saya jual karena saya belum berani masuk ke ranah bunda produktif yang menghasilkan secara finansial karena manajemen waktu saya saat itu masih berantakan 🙈

Kedepannya saya berharap bisa menjual dan menyediakan cemilan-cemilan sehat bagi anak-anak dan siswa dilingkungan sekitar agar anak-anak lain pun bisa menghindari jajanan berbahaya tapi menggoda itu, 😊 insyaallah

Demikian NHW pamungkas ini saya buat, mohon maaf atas keterbatasan ilmu, ide dan kreativitas dalam pengerjaannya. semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum,


/Atin C.N/

Just remind :
Everyone is a Changemaker
( Setiap orang adalah agen perubahan )

Sabtu, 10 Desember 2016

Nice HomeWork #8 MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

2 NHW terakhir, woow... buat saya NHW kali ini adalah NHW yang paling bikin saya mikir keras dan 'kewalahan'. Pertanyaan-pertanyaan di NHW kali ini sangat berat untuk saya jawab karena berkaitan dengan visi-misi. Bukan bermaksud excuse yaa, tapi kelemahan saya adalah tidak visioner atau futuristic, jadi jika ditanya mau apa 5 - 10 tahun kedepan, saya ga bisa bayangin dan bener-bener nge blank. Saya ga tau mau jawab apa 😂 jadi saya jawab sebisanya aja dulu
Mohon maklum jika jawabannya seperti alakadarnya, atau klise dan tidak SMART 😁 karena bagi saya waktu 1 minggu tidak cukup, hehehee... saya butuh waktu lebih lama untuk benar - benar berpikir tentang jawaban -jawabannya 😅
Bismillah . . .

Nice HomeWork #8
MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, setelah di materi sesi #8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :


a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Di kuadran aktivitas, saya menuliskan beberapa aktivitas yang saya SUKA + BISA, dan ketika diminta menuliskan salah satu saja yang diambil saya binguuung sekali 😀😀
Karena masih bingung saya tulis dulu aktivitas menjual dan mendistribusikan sesuatu

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :

1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
Saya ingin menjadi pengusaha (entrepreneur) handal yang sukses dari dalam rumah, menjadi ibu dan istri kebangaan keluarga dan bisa memberi banyak manfaat untuk orang lain karena pada hakekatnya sebaik2 manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Memantaskan diri menjadi ibu dan istri yang bisa membanggakan, berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu, lebih bersyukur terhadap apapun yang diterima dan terjadi, belajar menjadi entrepreneur

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
Memiliki keluarga yang bahagia, suami dan anak-anak yang bahagia, mapan secara financial, memiliki aset

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah :

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Menjadi hamba yang taat, bermanfaat untuk orang lain dan menjadi sebaik-baik ciptaan-Nya

2. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
Mencapai 10.000 jam terbang dari apa yg telah dituliskan di NHW2 sebelumnya, ekspert di bidang yg saya pilih, menjadi ibu profesional, menemukan dan menjalankan peran spesifik hidup dengan bahagia dan menebar manfaat melalui bakat dan potensi yang saya miliki

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
Berdamai dengan diri sendiri, healing trauma, menguasai tahapan bunda sayang dan mencapai KM 1 sesuai milestone yg telah dibuat

Wassalamu'alaikum,


/Atin.CN/


"Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH"

Sabtu, 03 Desember 2016

Materi Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #7 REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI

Rejeki Itu Pasti, Kemuliaan Harus Dicari


Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.

Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR"

Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.

Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.
Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.
Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”

Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar

Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah  

Bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga

Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah KEMULIAAN hidup.

“Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI"

Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.

Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.

Maka

Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang

Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.
Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.

Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya

Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,
1⃣menambah syukur,
2⃣menegakkan taat 3⃣berbagi manfaat.

Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya

Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).
Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.
Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.

Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,

Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.

Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
Link video:

Sumber bacaan:
Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014

Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010
Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015

Diskusi dan Tanya Jawab

1. Anisa
Yg saya tangkap dari materi 7 bunda produktif ini adalah lebih ke arah ikhtiar kita menjemput rejeki tanpa meninggalkan peran kita di keluarga. Produktif itu berarti menghasilkan ya? Berarti ada sesuatu yg didapat entah berupa materi atau kepuasan. Jika saya belum menemukan saya bisa produktif di bidang apa ( dalam hal ini mungkin lebih berkaitan dgn rejeki berupa materi ) untuk menghasilkan sesuatu apa itu berarti saya blm lulus di tahapan sebelumnya?
Jawab:
Ingat qoute dari pak Dodik, yang disampaikan bu Septi : "Bersungguh-sungguhlah di dalam, maka kau akan keluar dengan kesungguhan itu.
Fokuslah pada milestone yang telah dibuat, tingkatkan jam kerja, raih 10000 jam kerja hingga bisa menjadi profesional dibidang yang teh Anisa sukai.
Inilah 4 E (enjoy, easy, exelent, dan earn)
Perlu ditekankan bahwa bunda produktif tidak selalu dinilai dengan uang dan rupiah.
Diukur dari aspek kebermanfaatan
Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan
Bukan bersungguh-sungguh karena uang
(Septi PW)
2. Putri
Teh...konteks materi d atas yang saya pahami adalah...kita boleh mencari rezeki asal tidak meninggalkan kewajiban sbg ibu dan istri.. Bgmana dg ibu bekerja yg 10 jam dluar rumah..meskipun bisa d bilang smua kewajiban sblm bahkan setelah kerja tlh d selesaikan...tp kan sisa waktu dg kluarga hanya sedikit dan mungkin lelah dg pekerjaan d ranah publik... Bgmna menyikpinya ya? Berati memang sebaiknya seorang ibu itu d rumah fokus, dg bisnisan sampingan ya
Jawab:
Super sekali teh putri, syarat seorang ibu yang bekerja di ranah publik adalah mempunyai energi yang double (klo istilah kendaraan, harus double garda)
Dengan catatan kalau dintempat kerja kita tampil cantik, di rumah harus lebih cantik, kalau di tempat kerja kita ramah pada klien, di rumah harus lebih ramah, kalau di tempat kerja kita fokus bekerja, dirumah harus lebih fokus lagi)
Dengan waktu kebersamaan yang sedikit, kita harus menciptakan quality time yang memorable.
Jangan lupa titipkan sama Allah yang Maha Menjaga dan Melindungi setiap mahluknya.
3. Michelle
Maaf jika sebelumnya pernah dibahas tapi masih belum ngeh 😊
Jika tahapan bunda sayang dan bunda cekatan belum berhasil atau masih dalam proses belajar bisakah langsung melangkah ke tahapan bunda produktif?
Kebetulan saat ini di amanahi ol shop menyediakan perlengkapan bayi,jadi harus belajar banyak juga tentang rule bisnisnya,apakah ini juga termasuk proses bunda produktif? Bolehkan tahapan bunda produktif diprioritaskan sambil mendalami bunsay dan buncek
Terimakasih
Jawab:➡
Bunda produktif berhubungan erat dengan apa yang kita suka dan kita bisa. Pertanyaannya adalah apakah dengan menjalani olshop saat ini adalah kesukaan teh michele?
Catatannya adalah: sebelum menjalani peran sebagai bunda produktif, hendaknya dikuatkan dulu peran kita di bunda sayang dan bunda cekatan, agar pondasinya kuat.
Jika memang terpaksa kita harus tetap menjalani peran bunda produktif sebelum tuntas di bunda sayang dan bunda cekatan. Hendaknya peran bunda sayang tetap menjadi prioritas utama. Misal : disaat yang sama ada klien yang menghubungi, dan anak kita minta ditemani main, maka anak kita lah yang jadi prioritas.
Oleh karena itu, time manajemen yang baik sangat diperlukan dalam hal ini.
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?

BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga

BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?

BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
4. Diah
Teteh-teteh fasil dulu sempet resign karena saya sempet stress dgn manajemen waktu rumah tangga. Bunda sayang dan bunda cekatan sangat keteteran. Tadinya dengan resign mungkin urusan domestik bisa dihandle (nyatanya ga bisa juga). Setelah 9 bulan FTM (ceritanya) saya bekerja lagi (masuk bunda produktif). Jadi kalo jadwal saya longgar malah makin nyantai tp kalo penuh malah keteteran. Itu gimana ya? 🙈🙈🙈
Jawab:
Itu berarti, bunda cekatannya belum lulus, pertimbangkan lagi untuk tetap mengambil peran produktifnya.
Hebat teh Diah, berani mengambil keputusan besar. Setiap pilihan pasti selalu ada ujian dan tantangannya. Agar tidak keteteran, tempatkan sesuai dengan kapasitas diri. Jika harus bekerja, ambil yang tidak banyak menyita waktu, fikiran, tenaga kita. Karena kita harus totalitas juga di rumah. Jika merasa longgar, buat planning detil sesuai misihidup kita,bisa dilakukan dari rumah atau dengan pekerjaan yang lebih fleksibel.
Di buku Bunda Produktif dibahas..kisah2 galau seperti ini. Saya ingat kisah teh Isti, yang resign dari pekerjaan. Lalu beliau membuat planning detail setelah resign apa yang ingin dicapai.
5. Tsara
Teh, apakah mungkin kalau ternyata level produktif seseorang berhenti di bunda sayang dan bunda cekatan? Maksudnya, dia merasa produktif karena menjalankan tugasnya sebagai ibu di rumah dan istri bagi suaminya tanpa dengan sengaja berusaha untuk memperluas manfaatnya ke luar rumah. Mungkin manfaatnya ada sanak saudara, keluarga, atau kerabat yang melihat dan menjadikannya contoh ibu dan istri yang baik, tapi yang bersangkutan tidak melakukannya secara sadar. Atau tetap harus dicari yang di luar itu?
Jawab;
Inside out teh...
Saya kutip contoh dari bu Septi dengan pertanyaan sejenis ya : kata "hanya" mengurus anak dan rumah tangga itulah yang mengurangi keihklasan kita untuk mencapai kebahagiaan sebuah proses. Tapi itu wajar dialami semua ibu, saya saja di tahun-tahun awal juga mengalaminya. Merasa tidak berguna kalau hanya ngurus anak dan rumah tangga saja. ternyata saya ketemu kuncinya :
a. Saya belum menerima fitrah saya sebagai ibu, masih memikirkan ambisi pribadi, karena saat itu melihat teman-teman seangkatan sudah pada "keren-keren" bekerja di sebuah kantor/perusahaan. Ternyata definisi "keren" saya saat itu belum berubah, masih rata-rata pemahaman kebanyakan orang.
b. Saya tidak memaknai hari-hari saya sebagai sebuah proses produktifitas.
akhirnya saya switch mindset saya dengan kalimat pak dodik sebagai penguat
"bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan"
Akhirnya saya buat jam kerja saya bersama anak-anak menjadi jam produktif. Tempat saya punya laboratorium untuk melangkah ke ranah produktif. Saya maknai kebersamaan bersama anak-anak saya menjadi kegiatan dinamis dan sangat menyenangkan. Akhirnya Allah memberikan jalan rizki yang tak terkira.
Kebersamaan saya bersama anak 1 , diberi bonus usaha oleh Allah sebuah Jarimatika. Kebersamaan saya bersama anak no 2, menghasilkan abaca-baca, kebersamaan saya dengan anak no 3, menghasilkan Jari Qur'an. Setelah anak besar-besar, saya diberikan amanah School of Life Lebah Putih dan Ibu Profesional.
Janji Allah pasti adanya.....tinggal bagaimana cara kita memaknainya ✅
6. Winny
Bisa dijelaskan mengenai "meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak,  dan keluarga", teh?
Kalau untuk mewujudkan misi spesifik hidup saya harus sering meninggalkan anak, apakah masih bisa dikatakan "meningkatkan kemuliaan"?
Jawab:
Saat semua diniatkan untuk ibadah, untuk kemuliaan diri, keluarga bahkan kebaikan yang lebih luas lagi..InsyaAllah semua bernilai ibadah dan mulia. Allah Maha Tahu. Saya selalu terngiang dengan prinsip ini, semasa kuliah saat mesti memilih akademik atau rapat?. Jadi terbawa pelajaran kehidupan. "Allah tidak akan pernah membenturkan dua kebaikan". Keduanya jalani sepenuh tekad. Saat harus meninggalkan anak, anak sudah save dengan standar (arahan) kita..tak lepas doa. Serahkan semua kepada Allah, sebaik2 penolong.