Misi Spesifik Hidup dan Produktivitas
Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.
Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.
Be Professional, Rejeki will Follow
Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.
“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa rejeki setiap orang itu sudah pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.
Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang
Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.
Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).
Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA dan SUKA tanpa pikir panjang, karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.
Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :
a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek
c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.
Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
a. Kita ingin menjadi apa (be)
b. Kita ingin melakukan apa (do)
c. kita ingin memiliki apa (have)
Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :
Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :
a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun (new year resolution)
Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.
Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita.Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.
Demikian sekilas tentang pentingnya misi hidup dengan produktivitas, silakan dibuka diskusi dan nanti kami akan lebih detilkan materi ini secara real di nice homework #8 berbasis dari kekuatan diri teman-teman yang sudah dituliskan di Nice homework #7.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
Link Video :
Sumber Bacaan:
Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014
Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2016
Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015
Diskusi dan Tanya Jawab
1. Seruni
Apa bedanya family strategic planning, family project, dan vision board?
Syukran.
Jawab :
➡ Family Strategic Planning (FSP) itu adalah salah satu media komunikasi keluarga sekaligus sarana pendidikan untuk anggotanya (Dodik M). Biasanya dilakukan setiap awal tahun hijriah untuk menentukan tema setiap tahunnya.
Family project itu merupakan bagian dari sarana penunjang untuk mewujudkan resolusi yang telah disepakati dalam FSP ditahun tersebut.
Vission board adalah bentuk visualisasi dari mimpi-mimpi, bisa berupa gambar, foto, mind map, tangga2 perubahan, ditambah dengan kata2 yang menginspirasi. ✅
Apa bedanya family strategic planning, family project, dan vision board?
Syukran.
Jawab :
➡ Family Strategic Planning (FSP) itu adalah salah satu media komunikasi keluarga sekaligus sarana pendidikan untuk anggotanya (Dodik M). Biasanya dilakukan setiap awal tahun hijriah untuk menentukan tema setiap tahunnya.
Family project itu merupakan bagian dari sarana penunjang untuk mewujudkan resolusi yang telah disepakati dalam FSP ditahun tersebut.
Vission board adalah bentuk visualisasi dari mimpi-mimpi, bisa berupa gambar, foto, mind map, tangga2 perubahan, ditambah dengan kata2 yang menginspirasi. ✅
2. Anisa
Mau tanya teh, jika produktivitas 1 peran di 2bidang berbeda. Di bidang yg 1 menghasilkan earn berupa kepuasan tersendiri. Dibidang 1 lagi menghasilkan earn berupa materi. Sebaiknya fokus dibidang yg mana? Karena Jika dijalankan berbarengan jd kurang maksimal. Tapi 22nya saya enjoy melakukan nya.
Teh saya kadang masih bingung. Saya merasa peran saya itu educator, dan bidang yg saya pilih di nhw sebelumnya adalah pendidikan anak. Nah apakah saya harus fokus hanya pada pendidikan anak? Sementara saya jg ingin produktif dibidang lain. << ini sih teh pertanyaan inti nya 😬 *mengandung curcol* hehe
Jawab:
Mau tanya teh, jika produktivitas 1 peran di 2bidang berbeda. Di bidang yg 1 menghasilkan earn berupa kepuasan tersendiri. Dibidang 1 lagi menghasilkan earn berupa materi. Sebaiknya fokus dibidang yg mana? Karena Jika dijalankan berbarengan jd kurang maksimal. Tapi 22nya saya enjoy melakukan nya.
Teh saya kadang masih bingung. Saya merasa peran saya itu educator, dan bidang yg saya pilih di nhw sebelumnya adalah pendidikan anak. Nah apakah saya harus fokus hanya pada pendidikan anak? Sementara saya jg ingin produktif dibidang lain. << ini sih teh pertanyaan inti nya 😬 *mengandung curcol* hehe
Jawab:
➡ bisa diambil benang merahnya...
Selama kita bisa produktif tanpa meninggalkan kewajiban kita mendidik anak, lakukan saja.
Yang penting time manajemennya.
Tapi tetap yang harus kita ingat, sebelum melangkah k bunga produktif, kuatkan dulu bunda sayang dan bunda cekatannya agar pondasi keluarga tetap kuat saat kita mebuat bangunan yang tinggi.
"It's Good to Do what you love, but the secret of life is love what you do"
Selama kita bisa produktif tanpa meninggalkan kewajiban kita mendidik anak, lakukan saja.
Yang penting time manajemennya.
Tapi tetap yang harus kita ingat, sebelum melangkah k bunga produktif, kuatkan dulu bunda sayang dan bunda cekatannya agar pondasi keluarga tetap kuat saat kita mebuat bangunan yang tinggi.
"It's Good to Do what you love, but the secret of life is love what you do"
3. Diah
a. Berkaitan dengan NHW 2 bagaimana caranya kita membagi aktifitas sebagai individu, istri dan ibu? Kenyataannya saya belum bisa mengerjakan ketiganya dalam sehari.
b. Bagaimana caranya agar kita menahan keinginan untuk tidak terlibat dengan aktifitas yang tidak sesuai dengan tujuan hidup/ pencapaian yang telah ditentukan?
c. Saya orangnya 'ga tegaan', bagaimana caranya menolak 'tawaran' aktifitas yang menyita waktu, sedangkan aktifitas itu bukan termasuk langkah-langkah pencapaian yg kita tentukan?
Jawab : ➡
a. Waktu diskusi Materi sesi #6, saya pernah membahas tentang prioritas, berikut saya kutip lagi ya jawaban dari bu Septi.
tetapkan prioritas terlebih dahulu, dan lakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Saya berikan contoh yg saya lakukan saat enes ara kecil ( jarak mereka 15 bln) dan saya tanpa ART. Saya komunikasikan dulu ke pak dodik, mana kondisi dari ketiga hal ini yg paling membuat pak dodik bahagia, silakan diurutkan.
1⃣Anak terurus dengan sangat baik
2⃣Makanan terhidangkan fresh dari tangan saya
3⃣Rumah rapi
Ternyata pak dodik memilih urutan 1-3-2. akhirnya saya minta waktu per 3 bulanan unt bisa belajar setahap demi setahap dan satu persatu, sampai 3 kompetensi dasar tsb bisa saya penuhi kemampuan minimalnya.
Saya tambahkan sedikit. Tahapannya ya yg sdh pernah saya lakukan.
Pak Dodik itu tipe suami yg ingin rumahnya rapi terus.
Waktu itu saya berikan pilihan, karena saya bukan wonder woman 💪
Beliau pilih anak diurutan pertama.
Tapi setiap jam 7 malam rumah rapi ya ( krn pak dodik waktu itu pulang kantor jam 7). Saya penuhi hal tsb selama 3 bulan pertama
Setelah 3 bulan kedua, saya perpanjang jam rapi rumah demikian seterusnya, sampai 3 kompetensi dasar bisa terpenuhi semua. Kalau tidak bisa semua, kembali ke yg utama dan pertama.
Maka pahami kemampuan diri kita, komunikasikan dg orang sekeliling kita, terurama yg masuk di lingkaran 1 kita. ✅
b. "Keraslah terhadap dirisendiri, maka lingkungan akan menjadi lunak" (Septi PW)
Sesuai dengan yel-yel ibu profesional
"Cancel.. cancel.. go away..." 💪💪💪
"InsyaAllah kita saya pasti bisa" katakan itu pada diri sendiri.
c. Mulailah berlatih tegas, latihan... latihan... latihan terus...
"Pasti Bisa". InsyaAllah ✅
4. Dewi
Teh, di materi kan Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
jika saya menjawab ini
a. Kita ingin menjadi apa (be)
Menjadi seorang ibu yang sukses mengelola waktu, tenang, dan menyenangkan bagi anak anaknya.
b. Kita ingin melakukan apa (do)
Memenej diri dan keluarga
c. kita ingin memiliki apa (have)
Anak anak yg soleh dan bermanfaat u lingkungan
lalu di NHW 7 sy mengisi kuadran Aktivitas yg suka dan bisa:
Menjadi seorang volunteer
Menyeleseikan pekerjaan domestik terutama cuci piring dan bersih bersih
Menulis
Membangun hubungan dengan silaturrahim
====❓❓
1.Berarti jawaban sy ga terlalu berhubungan antara kuadran dan misi tsb ya...?
2.Jd rasanya ga nyambung antara peran, kuadran 1 & misi,,nah itu gmn teh?
Jawab : ➡
Dari sisi mana yang dirasa gak nyambung menurut teh Dewi?
Apa yang menurut teh Dewi nyambung ataw berhubungan itu? Yang bagaimana? ✅
Kalo menurut saya berhubungan ko teh dewi.
Teteh ingin menjadi seorang ibu yang sukses mengelola waktu, memanage diri dan keluarga. Lalu di kuadran teteh tulis menyelesaikan pekerjaan domestik, itu juga merupakan managemen diri dan keluarga (rumah tangga) kan teh.
Di poin have teteh tulis ingin punya anak sholeh yg bermanfaat untuk lingkungan, dan di kuadran aktivitas teteh memberikan teladan pada anak2 diawali dengan cara membangun hubungan dengan silaturahim.
CMIIW
Teh, di materi kan Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
jika saya menjawab ini
a. Kita ingin menjadi apa (be)
Menjadi seorang ibu yang sukses mengelola waktu, tenang, dan menyenangkan bagi anak anaknya.
b. Kita ingin melakukan apa (do)
Memenej diri dan keluarga
c. kita ingin memiliki apa (have)
Anak anak yg soleh dan bermanfaat u lingkungan
lalu di NHW 7 sy mengisi kuadran Aktivitas yg suka dan bisa:
Menjadi seorang volunteer
Menyeleseikan pekerjaan domestik terutama cuci piring dan bersih bersih
Menulis
Membangun hubungan dengan silaturrahim
====❓❓
1.Berarti jawaban sy ga terlalu berhubungan antara kuadran dan misi tsb ya...?
2.Jd rasanya ga nyambung antara peran, kuadran 1 & misi,,nah itu gmn teh?
Jawab : ➡
Dari sisi mana yang dirasa gak nyambung menurut teh Dewi?
Apa yang menurut teh Dewi nyambung ataw berhubungan itu? Yang bagaimana? ✅
Kalo menurut saya berhubungan ko teh dewi.
Teteh ingin menjadi seorang ibu yang sukses mengelola waktu, memanage diri dan keluarga. Lalu di kuadran teteh tulis menyelesaikan pekerjaan domestik, itu juga merupakan managemen diri dan keluarga (rumah tangga) kan teh.
Di poin have teteh tulis ingin punya anak sholeh yg bermanfaat untuk lingkungan, dan di kuadran aktivitas teteh memberikan teladan pada anak2 diawali dengan cara membangun hubungan dengan silaturahim.
CMIIW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar