Self Compassion
Hal itu membuat saya sedih, merasa buruk dan merasa gagal sebagai orang tua untuk memberi contoh pada anak-anaknya 😥😥
Sampai sampai adiknya husna, yaitu Rais meniru kata-kata yang saya ucapkan ketika emosi seperti kata "cicing" (basa sunda kasar yang artinya diam). Astagfirullah . . .
Semakin merasa bersalah lah saya, apalagi kalau suami sudah menegur dan mengatakan "bunda atuh da kasar kalo marah teh" hiks... rasanya periiih jendral ðŸ˜ðŸ˜
Dikondisi seperti itu, merasa buruk, gagal, sedih, dsb selftalk saya semakin menyalahkan dan semakin membuat saya frustasi. Tapi saya coba ingat lagi bahwa komunikasi produktif tidak hanya kita gunakan saat berbicara dengan orang lain tapi juga pada diri sendiri.
Maka saat itu saya berusahan untuk memilih kata-kata yang tidak memojokkan, kata-kata menghibur, mengerti, menerima dan memaafkan kesalahan diri sendiri. Saya afirmasi terus kata-kata positif terhadap diri sendiri. Saya tidak mau terpuruk dalam kesalahan dan menyerah pada kelemahan dan kesalahan saya. Sebaliknya saya ingin bangkit, bersemangat dan berubah. Memperbaiki kesalahan dan ke khilafan saya, keluar dari auto pilot parenting dan mempraktekkan parenting yg sudah saya pelajari
Karena ini adalah proses panjaaang dan terus menerus, maka sangat rugi dan sayang sekali jika saya habiskan waktu untuk menyalahkan diri sendiri. Walau Lagi-lagi saya masih harus memperbaiki cara berkomunikasi terhadap diri sendiri, saya akan nikmati dan jalani proses itu. Insyaallah, Aamiin
#hari6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar