⌚ 20.00 - 21.00 WIB
🏡 Kelas Bunda Sayang Bandung #2
🎤 Diyah Amalia
📝 Amilah Qisthie
Institut Ibu Profesional
Materi Bunda Sayang Sesi #2
MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.
Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.
Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.
Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?
Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.
Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.
Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?
☘Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu
🔑Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th adalah sbb :
- Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
- Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
- Komitmen dan konsisten dengan aturan
Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.
Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.
Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.
Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.
☘Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya
🔑Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
- Hargai keinginan anak-anak
- Jangan buru-buru memberikan pertolongan
- Terima ketidaksempurnaan
- Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
- Berbagi peran bersama anak
- Lakukan dengan proses bermain bersama anak
Contoh :
✅Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.
☘Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.
⛔Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.
🔑Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah
- Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
- Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
- Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
- Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko
Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.
☘Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
- Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
- Ketrampilan Literasi
- Mengurus diri sendiri
- Berkomunikasi
- Melayani
- Menghasilkan makanan
- Perjalanan Mandiri
- Memakai teknologi
- Transaksi keuangan
- Berkarya
☘3Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
- Konsistensi
- Motivasi
- Teladan
Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri?
☘Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
- Rumah harus didesain untuk anak-anak
- Membuat aturan bersama anak-anak
- Konsisten dalam melakukan aturan
- Kenalkan resiko pada anak
- Berikan tanggung jawab sesuai usia anak
Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita
Salam,
/Tim Fasilitator Bunda Sayang/
Sumber bacaan:
- Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014
- Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara
- Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi
Sesi tanya jawab:
❓Teh Tsara
1. Apabila anak diajarkan mandiri sejak bayi (<12 bulan) apakah akan ada kebutuhan psikologis anak yg tdk terpenuhi?
2. Kalau anak 1-3 tahun bicaranya blm jelas dan kita mau menerapkan aturan berbicara gmn, teh? Kl anak kesal krn minta sesuatu tp kita nggak ngerti kemudian dia nangis, apa yg hrs dilakukan?
3. Apakah ada indikator kapan kita bisa meningkatkan latihan kemandirian anak? Misalnya yg tdnya ikut membereskan mainan, kemudian hanya menemani, dst.
Jawab: ✅ Teh Tsara
1. Anak belajar mandiri secara bertahap sesuai dengan usianya. Ketika dalam tahap belajar sedikit demi sedikit itu, orang tua tetap menemani aktivitas yang dilakukan anak, sehingga anak tidak merasa dilepas sendirian. Pada saat belajar pun, ketika naik tingkat dan anak masih perlu dibantu, orang tua juga tetap membantu. Jadi kebutuhan psikologisnya tetap terpenuhi.
2. Mengajak anak untuk berbicara dengan jelas. Orang tua menjadi contoh berbicara yang benar bagi anak. Ajak anak untuk terus berlatih mengungkapkan keinginannya dengan berbicara yang benar dan praktek terus menerus. Jika anak menangis, tunggu sampai tenang. Setelah tenang dan nyaman, ajak anak untuk mengidentifikasi kebutuhannya dengan berbicara.
3. Semakin bertambah usia anak, maka level kemandiriannya meningkat sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya.
Keterampilan kita latihkan 1-1 secara bertahap. Misal anak 3 tahun, diajarkan urutan melipat, paham resiko menyetrika pakaian. Usia 4 tahun, diajarkan untuk lebih teliti menyetrika pakaian dan melipat lebih rapi.
Usia 5 tahun, diberi pakaian yg lebih sulit disetrika.
Usia 6 tahun, naik level lagi. Dst..
***
❓ Teh Nur Elah
Sudah 3 bulan lebih saya pindah k rumah ortu dikarenakan mereka sakit dan d rumah tdk ada siapa2 lg..
Nah yg jd permasalahan orang tua saya sll ikut campur dalam pola asuh anak saya, contoh ketika saya membiarkan anak saya (3YO) melakukan sesuatu(cuci piring, bantu masak, dll) ortu saya selalu melarang bahkan menyarankan agar saya tidak cuek pada anak, padahal niat saya beda toh cuci piringnya jg dibersamai. Kadang anak sybjuga jd bingung apa dia nurut ke neneknya atau k bundanya. Bagaimana cara mensiasati hal tersebut?
Jazakillah before teteh fasil 😊
Jawab: ✅Teh Nur Elah
Komunikasikan baik-baik dengan neneknya. Jika teh Nur sudah punya rancangan belajar mandiri untuk ananda, maka ceritakan pada nenek rencana-rencana tersebut dan ajak nenek untuk terlibat
***
❓ Teh Triana
Salah satu kunci orangtua dalam mengajarkan kemandirian pada anak 3 -5thn yaitu
Jangan buru-buru memberikan pertolongan
Nah pertanyaannya:
Bagaimana cara mengatasi permasalahan kakak (3,5th) yang suka brebutan dengan adiknya (22bln), biasanya adiknya yang mulai. Perselisihannya dibiarkan dulu sampai mereka mengatasinya sendiri? Tapi biasanya mereka akhirnya jadi pukul-pukulan dan nangis bersama2. Mohon pencerahannya
Terimakasih,
Jawab: ✅Teh Triana
Sampai batas yang tidak membahayakan, orang tua tetap menjadi pengamat. Namun, ketika anak-anak sudah mulai masuk ke tahap yang membahayakan diri dan saudaranya, orang tua bisa mulai membantu. Kemudian, latih anak untuk belajar mengendalikan dirinya, mengidentifikasi kebutuhannya, berbicara baik kepada saudaranya
***
❓Teh Nirmala Nisa
Jika anak sudah cukup mandiri pada usia 1-5th (lulus toilet training d usia 2th, makan, bicara kl meminta sesuatu, membuat roti bakar sendiri, mandi dan berpakaian sendiri, bilas setelah pup sendiri, bahkan di usia 5th anak sudah menyiapkan keperluannya sendiri saat akan bepergian atau menginap) tapi begitu memasuki usia sekolah kemandiriannya berkurang (sulit diminta merapikan mainannya dan censerung ingin dilayani saat bersama ibu). Anakpun tidak menunjukkan percaya diri yang baik di sekolah (TK) padahal saya dan anak sepakat tujuannya bersekolah adalah untuk mendapat banyak teman karena lingkungam rumah kami tidak memungkinkan. Kira-kira kenapa ya bisa terjadi dan apa yang harus ibu lakukan?
Jawab: ✅Teh Nirmala Nisa
Teh Nirmala, coba sejenak evaluasi lagi. Apakah proses yang telah dilalui ananda itu benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan ananda menikmatinya?
Belajar kemandirian itu perlu dikemas dengan cara yang menyenangkan, sehingga anak menikmati prosesnya dan menjadi kebiasaan baik dalam kehidupannya
***
❓Teh Sri
Bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri anak (3tahun) yang sungkan berkomunikasi dengan orang lain. Seolah gak percaya sama orang lain.
*Orang lain di sini bukan hanya stranger tapi hampir tiap orang kecuali yang seatap dengannya.
Sudah diupayakan untuk dilibatkan dengan berbagai aktivitas orang tuanya di luar, lebih sering bertemu banyak orang.
Apa memang masanya seperti ini? Ada batasan toleransikah?
Jawab: ✅Teh Sri
Saya jadi ingat waktu usia anak pertama saya (laki-laki) 4 tahun. Kami sering mengajaknya beraktivitas di luar supaya dia mau kontak dengan banyak orang. Namun ternyata, anak saya ini tidak terlalu suka keadaan seperti itu. Akhirnya kami tetap mengajaknya beraktivitas di luar, tapi tidak terlalu menuntut dia untuk bisa nyaman dengan orang-orang luar. Nah ketika usianya sekitar 7 tahun, anak saya sudah nyaman dengan banyak orang, sudah mau kontak dengan orang-orang luar, bisa berkomunikasi baik dengan orang lain.
Jadi, ketika anak belum nyaman, tetap temani dia untuk menikmati prosesnya dan pada saat yang tepat, kita akan menikmati hasil dari proses tersebut
***
❓Teh Ratih
Teh, saya mau bertanya. Mana yang sebaiknya saya dahulukan, mengajarkan kemandirian kepada anak dalam hal makan sendiri atau boost berat badan (BB) nya dulu? Anak saya yg pertama,tergolong susah naik BB nya. Kalau disuapi, makannya lahap dan banyak. Kalau makan sendiri,yaa begitu,lamaa dan pada akhirnya hanya masuk beberapa suap. Kalau sudah begitu,saya jadi kesal&emosi 😆
Jawab: ✅ Teh Ratih
Perlu usaha ekstra pastinya dalam mendampingi anak untuk makan sendiri. Bisa dicoba untuk makan siang, adik belajar makan sendiri. Karena makan siang biasanya waktunya lebih luang. Kegiatan makan harus dibuat sesantai dan semenarik mungkin. Main peran di restoran. Atau diajak menyiapkan makanan sama-sama. 6 bulan pertama pasti penuh perjuangan, dan penuh tantangan komunikasi produktif.
***
❓Teh Mira
Sy punya anak yg karaknya lumayan agak jauh. yg sulung kls 1smp 12thn, yg kcl kls 1sd 7thn. Adiknya perempuan lbh aktif membantu pekerjaan sy di rumah seperti menyapu, melap parabot dsb. Yg sulung laki2, dia sdh ada porsi tugasnya sendiri di rmh. Belakangan sy melihat si sulung selalu minta bantuan adiknya mengerjakan pekerjaan rumah yg sy berikan. Kalau ketauan sm sy, alasannya macam2. Bgmn cara sy mendisiplinkan si sulung ya...utk konsisten menjalankan bagian nya
Jawab: ✅ Teh Mira
Dibuat kesepakatan bersama mengenai pembagian pekerjaan rumah tangga beserta konsekuensinya. Kesepakatan ini harus dibuat bersama-sama. Jadi adik sudah tahu, mana tugas kakak. Dan kakak juga tahu konsekuensinya.
***
❓Teh Nenti
Boleh lebih dijelaskan lagi setiap point keterampilan yang harus dilatih untuk usia sekolah( usia 8-9 thn) sejauh mana?
Jawab: ✅ Teh Nenti
Keterampilan Untuk Anak Usia 8-9 tahun
Merapikan dan mengganti sprei tempat tidur
Menata kamarnya sendiri
Berkebun
Membersihkan kamar mandi
Menyiapkan bekal makan sendiri
Mencuci, Menyetrika dan Melipat Baju sendiri
Bisa mengatur waktu ketika ada jadwal aktivitas
Mendampingi adik pakai baju/makan
Membersihkan perabotan
Menyiapkan perlengkapan pribadi untuk bepergian/aktivitas sehari-hari.
Sumber: scholastic.inc
*Disesuaikan dengan level kemampuan anak saat ini
***
❓Teh Michelle
Mengenai berbicara jika memerlukan sesuatu
Anak saya (14m) selalu berbicara baik2 jika ingin meminta sesuatu,tantangan nya jika meminta 'sesuatu' nya yg saya batasi contoh minta kerupuk 😅
Saya sudah mencoba memberikan pengertian,mengalihkan dll tapi dia tetep mau sampai akhirnya menangis dan merengek,
Padahal awalnya dia sudah meminta baik2
Bagaimana ya cara mensiasati nya?
Terimakasih
Jawab: ✅ Teh Michelle
Ketika pertama kali diberikan, beri tahu "porsi" yg berhak ia dapat. Kemudian disimpan. Sesaat sebelum anak menghabiskan porsinya, siapkan aktivitas lain agar ia fokus pada aktivitas baru
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar