Minggu, 29 Januari 2017

Hari ke-3 KOMUNIKASI PRODUKTIF

Kali ini, tantangan terberat adalah menghadapi diri sendiri.
Yaa... komunikasi produktif bisa terlaksana dan lancar jaya saat emosi tenang, stabil, dan terasa nyaman. Namun seringkali hal-hal pemicu yg menyebabkan emosi meninggi dan nalar mengecil terjadi pada hari - hari. Termasuk di hari ketiga ini 😥

Saya berusaha sekali agar setiap menghadapi si sulung husna tidak sampai auto pilot parenting, yang mana jika sudah tak terkendali yg terjadi adalah saya terpancing marah, dengan ekpresi yg bisa melukai hati anak saya dan dengan nada bicara yang pasti membuat anak saya takut. Astagfirullah . . .

Maka keterampilan untuk bisa mengendalikan diri sendiri agar tetap sabar, 'waras' dan tetap tenang dengan segala situasi dan respon sang anak menjadi sangat penting.

Malam hari sebelum tidur, saya sempatkan mindfulness duduk. Cukup lama saya lakukan karena di awal-awal saya merasa netral. Lalu semakin lama terasa ada dorongan dari dalam yang sangat kuat dan sensasi - sensasi yang tidak nyaman seperti halnya saya rasakan saat saya marah. Saya coba fokus dan dorongan itu semakin besar. Sepertinya itu energi kemarahan yg saya tahan setiap kali saya marah yg seharusnya saya alirkan, bukan dipendam. Huallahualam

Selesai mindfulness saya membuat afirmasi positif dan berkomunikasi dengan diri sendiri,  saya lakukan acceptance bahwa saya menerima kemarahan-kemarahan saya, saya terima jika saya marah, saya terima jika saya belum bisa sepenuhnya tenang menghadapi anak saya, saya terima jika saya gagal, dst.

Alhamdulillah, semoga latihan-latihan itu bisa membantu saya dalam menerapkan komunikasi produktif terutama kaidah 7-38-55 dengan lebih baik dan lebih positif. Insyaallah, Aamiin


#hari3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar