Kamis, 03 November 2016

Materi Matrikulasi Sesi #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA

Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?

🍀APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami; 3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;

Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang :
  • Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
  • Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.

🍀APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.

🍀MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri  ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga  ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang

🍀VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.

🍀BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :

a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya

b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.

c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri  ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga  ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya

d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.

🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?

“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”

Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena  anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.

Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :

BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?

BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga

BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?

BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?

Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan

Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:

“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto

Salam Ibu Profesional


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

📚SUMBER BACAAN:

  • Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
  • Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
  • Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
  • Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
  • Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015


Sesi Tanya Jawab :

❓Saya baru resign sekitar 9 bln yang lalu,setelah saya bekerja 11 thn,saya seperti masih gagal move on,saya merasa bekerja sambil merawat anak saya rasakan lebih enjoy dibandingkan full time mommy.tp di hati saya yg terdalam saya sadar bahwa anak anak butuh saya,dan keputusan saya resign adalah yg terbaik.sekarang ini saya lagi merasa ko saya ga tau apa2 banget sebagai ibu,saya dituntut harus belajar banyak sebagai ibu,itu kadang membuat saya stres.cape yg berlebihan di rumah juga kadang bikin saya stres,dan larinya marahin anak2,ga bisa kontrol emosi.ngerasa jadi ibu yg jahat banget,pertanyaan saya adalah,saya harus mulai dari mana dulu untuk menjadi ibu profesional seperti yg keluarga idamkan.

salam kenal teh Dian Ari. Alhamdulillah teteh sudah melakukan keputusan besar yang InsyaAllah membawa perbaikan besar bagi keluarga ya. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah komunikasi produktif dengan diri sendiri teh, yakin dan percaya diri dengan apa yang kita lakukan. Jika ada pandangan negatif dari luar, segera alihkan, cancel-cancel go away. Saya pribadi menamakannya tuntas diri.
Langkah selanjutnya adalah lakukan perubahan sekecil apapun. Akses informasi sekarang seringkali membuat pikiran kita menjadi overload. Maka, kita bisa memulai perbaikan dari matrikulasi ini. NHW yang sudah dituliskan, dipraktikkan bertahap. Pesan dari bu Septi, "Materi sekeren apapun kalau tidak dipraktikkan, akan sia-sia. Karena tidak akan membumi dan menjadi amalan kita."*

❓Assalamualaikum bunda.....saya mau menanyakan masalah bunda produktif...saya sebagai ibu bekerja 24 jam di pelayanan kesehatan ibu dan anak...dan sebagian waktu juga mendidik calon tenaga kesehatan....saya bisa mandiri akan tetapi disini saya juga sering meninggalkan waktu bersama anak dan suami....bagaimana saya bisa mengatur waktu kebersamaan ini...apakah saya bukan seorang ibu yg profesional...apakah saya terlalu egois mementingkan kesehatan masyarakat dibandingkan keluarga..hal ini terkait dengan sumpah profesi saya sebagai tenaga kesehatan...saya dilema pada posisi ini....mohon pencerahannya....trimakasih wassalamualaikum

wa'alaykumsalam wr wb, teh Fauziah. Sebelumnya, saya mohon maaf karena belum ada pengalaman bekerja di ranah publik saat sudah memiliki anak. Maka, mohon izin untuk menjawab pertanyaan teteh melalui jawaban mba Nia Nio - tim fasil Matrikulasi untuk pertanyaan serupa ✅

❓bagaimana cara menjadi ibu profesional bagi kami ibu pekerja yg hr meninggal anak di pagi dan bru kembali bertemu di sore hari... sedih luar biasa rasanya ketika harus menitipkan azka di rumah opungnya seharian... sungguh kehilangan momen tumbuh kembangnya.. sedih melihatnya manyun melepas kita prgi krja dan saat kita plg kerja anak kegirangan luar biasa... ada yang teriris di hati ini... (waduh sekalian curhat ini bun ceritanya)

➡ Sedih itu sangat manusiawi dan wajar. Namun kemudian kita harus mengevaluasi, apakah niat dan misi kita bekerja di ranah publik? Seurgent apa bagi keluarga kita. Jawaban akan terpulang pada kondisi keluarga kita sendiri. Jika bekerja diluar merupakan ikhtiar dalam menjemput rizki bagi keluarga dan sifatnya sangat _urgent_ maka bungkus keberangkatan kita bekerja dengan niat mencari rezeki mulia sekaligus meningkatkan jam terbang misi di ranah publik. InsyaAllah kesedihan kita terarah menjadi lebih produktif dan doakan anak anak kita selalu dalam penjagaan Allah ketika kita tidak bersama mereka.

Satu hari 24 jam, bekerja di ranah publik 8-9 jam kerja maka pos waktu berikutnya adalah mengejar ketertinggalan waktu kualitas bersama anak. Pulang kerja harus diniatkan untuk mengisi energi baru membersamai anak anak sambut kegirangannya dengan senyum lebar dan pelukan sehangat mentari, obrolan seharian, dongeng dsb. Tentunya jika bunda butuh waktu untuk menyiapkan diri (mandi, makan) maka mintalah waktu pada anak anak untuk itu, kemudian kembali kepada mereka.

Dalam jelang tidurnya yakni saat dalam kondisi gelombang alfa, maka bisikkan kalimat positif bahwa bunda mengajak anak anak untuk ikhlas dan berdoa untuk bunda supaya kualitas kerja bunda baik dan efisien sehingga bisa tepat waktu pulang, berikan penguatan kita akan bercengkrama lagi selepas bunda di rumah dan saat weekend adalah saat saat yang amat sangat dinanti. Paginya katakan kepadanya, Nak bersama Opung ya, semangat ya nak, maem yang baik main yang asik jangan lupa istirahat dll nanti sore kita jumpa lagi... dengan lembut dan yakin ..Sehingga bila memungkinkan besok2 jika sudah terbiasa anak anak akan mengantarkan bunda dengan salim hangat, senyuman dab lambaian tangan, bunda hati hati ya, semangat kerjanya, semoga sukses ya Bunda

Terapkan walau anak masih balita dan belum bisa memberikan feedback melalui kalimat. Karena gesturenya dan binar matanya nanti yang akan berbicara.

❓Setelah saya baca dan pelajari uraian tadi + notes penting terakhir dr bp.dodik. kalau boleh sy simpulkan bhw apapun pekerjaan ibu diluar adalah sebagai sambilan,tambahan,karya sampingan yg harus bermanfaat selain utk dirinya melainkan juga utk org disekitarnya. TETAP bahwa peran sb ibu adalah apa yg ada di dalam keluarga itulah kewajiban pokok yg harus diperhatikan dan ditumbuh kembangkan. Begitu ya?

betul teh. Sejalan dengan amanah terbesar yang kita terima sebagai seorang ibu, yaitu anak-anak. Maka keluarga menempati prioritas utama

❓Ingin diperjelas bagaimana maksud pesan pak dodik kepada bu septi?
Klo yang saya perhatikan, pa dodik ini menjalankan perannya dengan bagi sebagai seorang kepala sekolah. Bagaimana jika di rumahnya ada yang tdk beran kepala sekolahnya?
Apa yang harus dikuatkan oleh sang ibu propesional untuk menjalankan perannya yang seolah lumpuh (tanpa kepala sekolah)?

sepemahaman saya, bersungguh-sungguhlah dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu/madrasah utama dalam keluarga, lambat laun kesungguhan itu yang akan membawa kita bisa produktif/menebar manfaat untuk lingkungan luar.

Tentunya ini membutuhkan kesepakatan dan kekompakan suami istri sedari awal. Maka dari itu, komunikasi produktif dengan suami menjadi pijakan awal sebelum komunikasi produktif dengan anak dan materi bunda sayang lainnya.

Bagaimana jika suami belum bisa berperan dengan optimal? Kita tilik dulu kondisi dan penyebabnya, kemudian, apa masih bisa diperbaiki? Berikut saya capture jawaban bu Septi atas pertanyaan serupa ya, 👇

1. apakah di materi IIP juga akan diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan suami aga menjadi tim orangtua yang hebat?
2. Bagaimana caranya memulihkan fisik dan pikiran agar fokus kembali saat kita sebagai ibu sudah kelelahan bermain dengan anak seharian?

1. Yap, ada di materi komunikasi produktif, materi pertama di kurikulum bunda sayang, teh. Kemudian terkait membangun tim bersama suami dan anak-anak, bisa dilanjutkan dengan materi A Home Team

2. Perlu istirahat sejenak teh. Jangan lupa me time harian meski sangat sejenak. Tips triknya ada di manajemen waktu yang dikupas tuntas di materi Bunda Cekatan ya.

❓Terkait 4 tahapan ibu profesional, bisa dibilang yang paling dasar adalah bunda sayang ya? Krn kan hakikatnya seorang perempuan ketika telah menjadi istri dan ibu bertanggungjawab dunia akhirat terhadap keberhasilan suami dan anak.
Saya ingin tanya, pada tahap bunda sayang peran seorang ayah sangat besar. Bagaimana kita bisa lulus pada tingkat bunda sayang jika peran dan dukungan suami pincang dalam mendidik anak dan mendidik istri?

Yang perlu kita kuatkan terus-menerus, For things to change, I must change first. Yang saya rasakan, saat kita fokus dan bergerak memperbaiki kondisi dengan apa yang bisa kita lakukan, suami lah orang pertama yang merasakan perubahan positif tersebut, mengapresiasi lalu mendukung dengan melangkah bersama

❓apakah dalam pentahapan bunda sayang-cekatan-produktif-shaleha ini berlangsung secara sekuensial. MIsal seorang ibu memastikan diri untuk menjadi "bunda sayang", bila sudah OK, baru setelah itu bisa belajar jadi bunda cekatan. Dan idealnya baru bisa melangkah ke produktif, saat cekatan dan sayang sudah mumpuni, atau bisa menjawab "YA" dari ceklist tsb ("Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb...")?

ceklis tersebut bisa dijadikan indikator teh. Kalau sudah terjawab YA dan kita pribadi merasa siap melangkah ke tahap berikutnya, maka bisa berlanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar