MANAJEMEN MENGELOLA KOMUNITAS
manajemen komunitas itu hakekatnya adalah mengurusi manusia. Jadi kita harus bisa memperlakukan manusia selayaknya manusia atau memanusiakan manusia. Mau nggak mau, kita harus benar-benar memahami seperti apa karakteristik dan kebutuhan manusia itu.
MENEMUKAN KESAMAAN
Komunitas adalah sekumpulan orang yang memiliki kesamaan,visi, hobi, atau profesi Sehingga mereka mau untuk membentuk suatu ikatan. Jadi, kalau ingin masuk dalam komunitas atau ingin membentuk suatu komunitas, menemukan kesamaan adalah hal yang paling penting.
MENDENGAR DAN TERLIBAT
Cara paling penting dalam mengelola komunitas adalah mendengar dan terlibat. Ini adalah hal dasar tetapi justru seringkali dilupakan. Kenyataannya memang tidak banyak orang yang bisa mendengar dengan baik. Kita cenderung melihat sesuatu berdasarkan persepsi, pengalaman atau pengetahuan kita sendiri. Bahkan kadang kita memaksakan agar orang harus menuruti kemauan kita. Padahal orang lain juga punya pendapat, pemikiran, keinginan, dsb. Bagaimana mereka mau mengikuti kita, kalau mereka tidak didengar dan tidak dihargai?
Hasil dari apa yang kita dengar ini bukan tidak punya peranan. Jika kita bisa mendengar dengan baik, kita bisa mendapatkan suatu pemahaman tentang bagaimana persepsi, pemikiran, kebutuhan, kebiasaan orang-orang yang jadi sasaran kita. alhasil, kita bisa merumuskan strategi. Menurut saya, jangan bicara strategi manajemen yang ‘muluk-muluk’ kalau kita belum bisa mendengar dengan baik.
Hal penting lainnya adalah terlibat. Kalau ingin mendapatkan feed back yang baik, ya harus berbaur. Jangan cuma merintah saja, tapi bisa menyentuh kebutuhan dan terlibat dalam kegiatan mereka. komunikasi dan perlakuan yang baik dapat membangun loyalitas.
BERBAGI DAN MELAYANI
Prinsip seluruh anggota komunitas adalah “Berbagi dan Melayani” bukan “Menuntut”, sehingga dari awal ketika seseorang ingin gabung ke komunitas Ibu Profesional, mohon ditanyakan, apa yang bisa anda kontribusikan saat bergabung dengan komunitas kami?, kalau ternyata hanya akan belajar bla,…bla…ingin mendapatkan bla…bla…. Mohon teman-teman amati, merekalah yang kelak akan menjadi sumber permasalahan komunitas berikutnya, karena hanya akan menuntut.
STRUKTUR dan ATURAN KOMUNITAS
Buatlah struktur dan aturan komunitas sesederhana mungkin, karena semakin banyak aturan yang dibuat, biasanya akan jadi indikator bahwa antar anggota komunitas tidak saling percaya.
Di komunitas itu harus ada leader, manager dan tim hore. Mereka semua harus berperan dengan baik.
LEADER
KOORDINATOR KOTA
bertugas : Mengkoordinasikan seluruh aktivitas Ibu Profesional di wilayah kotanya masing-masing, baik aktivitas online maupun offline.
koordinator ini boleh menunjukkan diri atau dipilih secara demokratis oleh seluruh pengurus IIP Kota/member. Koordinator setiap kota cukup 1 orang saja.
Koordinator Kota sebagai leader, harus dibantu oleh beberapa manager berikut ini :
MANAGER
a. ONLINE MANAGER
bertugas : Memanage dan bertanggung jawab terhadap jalannya Unit-unit kegiatan online di IIP Kota
dibantu oleh : Admin WA, Admin FB grup, Admin Web dll ( peran ini boleh dirangkap, boleh dipisah).
b. OFFLINE MANAGER
bertugas : Memanage dan bertanggung terhadap jalannya Unit-unit kegiatan offline IIP Kota
dibantu oleh : Ketua unit kegiatan masing-masing ( misal : unit kegiatan rumbel, unit kegiatan event, unit kegiatan pelatihan dan workshop, ketua playdate, ketua fieldtrip dll)
c. FINANSIAL MANAGER
bertugas ; Memanage dan bertanggung jawab terhadap cashflow IIP kota dan jalannya unit-unit usaha IIP Kota.
dibantu oleh : Ketua Unit usaha masing-masing (misal unit usaha crafting, unit usaha toko buku IIP, unit usaha percetakan, unit usaha fashion, unit usaha daycare dll)
DARAH KOMUNITAS
Darah komunitas, adalah unsur yang menentukan mati hidupnya komunitas. Darah Komunitas ini meliputi 2 hal yaitu unsur Materi dan non Materi. Dari sisi materi biasanya adalah unsur finansial. Sebuah komunitas perlu memiliki “generate income”, sehingga bisa berjiwa merdeka, tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan non materi adalah “perjuangan value komunitas”, biasanya hal ini akan membuat para anggota komunitas tetap hidup dengan berbagai macam tantangan.
Selamat Membangun Komunitas
Salam Ibu Profesional,
/Septi Peni/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar