Jurnal Belajar Level 1 (Bunda Sayang)
📝 Komunikasi Produktif 🔔
Beberapa waktu lalu saat berbarengan dengan dimulainya krlas bunsay koordinator, saya tergerak untuk membaca buku “Menikah untuk Bahagia” (MUB). Buku yang sudah lama saya simpan dan tidak berani saya baca karena isinya bikin baper dan bikin saya merasa berat menjalani pernikahan. Saat-saat baper itu adalah saat - saat saya belum kenal IIP. Belum belajar matrikulasi, bunsay, dan lain sebagainya
Tapi..saat dikesempatan membaca ulang kembali buku MUB itu rasa baper sudah banyak berkurang, saya lebih bisa menerima saran-saran yang ada dibuku dan lebih bisa merubah paradigma saya dari mental korban menjadi mental pejuang. Ya saya saat itu punya tekad untuk memperbaiki kehidupan pernikahan saya dan mau berusaha untuk berubah, mengasah diri menjadi pribadi yang mudah dicintai. In syaa Allah..
Lalu apa hubungannya dengan materi komunikasi produktif dikelas bunsay koordinator ini?
✅Cemilan Rabu - Perbedaan otak laki-laki dan perempuan
Kaitannya adalah saya mendapat aha! Moment saat membaca materi Cemilan Rabu tentang Perbedaan otak laki-laki dan perempuan, karena dalam buku MUB yang saya baca bahasan tentang perbedaan otak ini ada dan membuat saya ingin mencari tahu lebih detail. Kok bisa pas sekali?
Itulah yang membuat saya semakin bersemangat membaca tulisan demi tulisan di Cemilan Rabu tentang perbedaan otak karena dari tulisan tersebut saya jadi memahami bagaimana saya dan suami bertindak
Saya jadi tahu apa saja yang menjadi pemicu konflik ketika kami berbeda dan tidak pas dalam beberapa hal, ternyata itu semua karena memang laki-laki dan perempuan berbeda dalam menyikapi sesuatu. Saya jadi tau bagaimana menyampaikan sesuatu pada suami, lebih bisa memahami sudut pandangnya dan memahami kecenderungan-kecenderungannya dalam bertindak.
Setelah paham saya jadi tau harus bagaimana menyikapi sesuatu hal agar tidak terjadi pertengkaran dan bisa mempererat hubungan.
Beberapa poin yang menjadi catatan daya :
🌼Wanita ketika marah susah untuk berterus terang.
Pria jika marah atau kesal akan berterus terang.
🌼Wanita jika tertekan butuh bicara, sedangkan pria akan diam untuk mencari solusi (Otak kanannya bekerja).
Pria berpikir wanita tidak mau ditanya pada saat tertekan seperti dirinya padahal wanita butuh mengeluarkan keluh kesahnya. Hal ini yang kadang menyebabkan pertengkaran.
Wanita juga berpikir hal yang sama ketika pria sedang ada masalah, wanita akan mengeluarkan banyak pertanyaan padahal pria hanya ingin diam. Pria akan berbicara ketika telah menemukan solusi.
🌼Wanita jika curhat hanya ingin disimak, sedangkan pria bila mendengar curhat selalu menawarkan solusi sebagai bentuk tanggung jawabnya. Terkadang ini bisa menjadi sumber pertengkaran.
🌼Wanita berbicara senang kontak mata karena Otak tengah yang tebal jadi kuat tatap mata dalam waktu lama, sedangkan Pria kurang menyukai kontak mata. Pria lebih menyukai melihat benda.
🌼Laki-laki sudut pandang matanya sempit, Kornea dan Retina matanya memanjang lurus tidak bisa melebar. Hal ini menyebabkan terkadang susah mencari barang. Wanita sudut pandangnya luas, Kornea dan Retinanya melebar.
🌼Wanita kesulitan dalam membaca peta atau petunjuk arah. Hanya 12% perempuan yang jago dalam membaca peta. Hal ini dikarenakan ketebalan otak tengahnya. Pria tahu arah dengan pasti
🌼Wanita jika berbelanja merupakan kegembiraan, sedangkan Pria berbelanja adalah teror bagi Pria. Pria hanya punya waktu bersama hanya 20 menit. setelah itu sebaiknya diadakan kesepakatan terlebih dahulu.
🌼Wanita melihat acara TV dengan tekun karena ingin menikmati emosi pemain. Sedangkan pria gemar mengganti saluran TV, hal ini karena mencari solusi.
Sumber:
Kajian Ilmiah Perbedaan Otak Perempuan dan Laki-laki Oleh Dr. Aisyah Dahlan. Rumil Al-Hilya Rumah Ilmu.
✅Review Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif
Selain dari cemilan rabu, saya juga merasa tercerahkan saat membaca kembali review tantangan 10 hari komunikasi produktif. Saya merasa diingatkan kembali akan pentingnya praktek dan konsistensi memperbaiki cara berkomunikasi. Dari materi itu saya diingatkan kembali tentang kategori tahapan, diantaranya tahap anomi, heteronomi, sosionomi dan autonomi. Yang menjadi catatan :
Maka komunikasi kita dengan diri sendiri harus bisa terus mengupgrade limit tersebut. Dari sekarang kita harus paham benar bahwa limit kita adalah unlimited. Tidak ada yang mampu membatasi kita kecuali diri kita sendiri. Dengan konsep tersebut maka tidak ada yang tidak mungkin. Tentukan limit anda setinggi mungkin untuk diraih dan selalu diperbarui.
Kuncinya adalah komunikasi produktif dengan diri sendiri.
"The greater danger of most of us is not that our aim is too high and we miss it, but it is too low and we reach it"
– Bahaya besar bukan karena kita mempunyai target tapi tak mampu mencapainya. Akan jauh lebih berbahaya jika kita mempunyai target yang terlalu rendah dan kita berhasil mencapainya – Michael angelo
Komunikasi dengan pasangan, komunikasi dengan anak-anak adalah praktek yang harus terus diasah dan diperlajari. Dalam prosesnya kita mungkin gagal, salah atau keliru melakukannya (itu yang saya alami) namun selama kita mau berproses, mau melakukan perbaikan-perbaikan maka perlahan tapi pasti keterampilan berkomunikasi kita akan semakin membaik.
Dan materi-materi yang saya dapat di bagian review ini (terutama ttg komunikasi dengan pasangan dan anak2) sangat membantu saya untuk mengubah sedikit demi sedikit pola komunikasi yang salah.
Saya jadi punya panduan bagaimana seharusnya saya berkomunikasi. Seperti memahami bahasa cinta anak2 dan pasangan, memahami ego, dsb.